Kamis, 24 Januari 2013

Bisnis Makanan Tradisional Semakin Diburu Pasar

Penulis Syamsul Bachri Usman


Maraknya berbagai varian makanan baru yang kini mulai bermunculan meramaikan persaingan pasar. Ternyata tidak menyurutkan popularitas makanan tradisional di mata para konsumen. Bahkan, ditengah perkembangan teknologi dan gaya hidup masyarakat yang semakin modern, saat ini banyak pelaku bisnis makanan yang sengaja mengangkat kembali beragam menu tradisional ke kelas yang lebih tinggi. Sehingga sampai hari ini, keberadaan makanan tradisional dapat diterima pasar dengan sangat baik.
gambar dari berbagaisumber.com
Dikenal sebagai negara kepulauan, Indonesia tentunya memiliki kekayaan makanan tradisional yang sangat beragam dari masing-masing daerahnya. Kondisi ini sangat menguntungkan masyarakat kita, mengingat potensi tersebut bisa dijadikan sebagai salah satu peluang bisnisyang memberikan untung besar bagi pelakunya.
Lihat saja prospek bisnis masakan padang yang sampai saat ini masih diburu banyak konsumen, warung sate madura yang banyak digemari masyarakat dari berbagai kalangan, sampai bisnis makanan rawon khas Jawa Timur yang saat ini sudah mulai dikembangkan dengan sistemfranchise hingga ke berbagai daerah. Ini menjadi salah satu bukti, bahwa bisnis makanan tradisional semakin diburu pasar.  Jadi, sangatlah tepat bila Anda menjadikan makanan tradisional sebagai salah satu ide bisnis di bidang kuliner yang cukup menjanjikan.
Nah, untuk membantu para pembaca yang sedang mencari peluang usaha di bisnis makanan. Minggu ini kami informasikan salah satu ide bisnis dari makanan tradisional, yaitu rawon, sebagai peluang usaha yang bisa Anda jalankan. Kira-kira modal apa saja yang dibutuhkan? Dan bagaimana cara memulainya? Mari kita bahas bersama-sama.
Konsumen
Meskipun makanan ini berasal dari daerah Jawa Timur, namun menu makanan ini sudah banyak digemari masyarakat di luar daerah. Sehingga target pasar yang bisa Anda bidik juga sangat luas, mencakup semua kalangan masyarakat di berbagai daerah. Karena makanan tersebut cukup bersahabat dengan konsumen menengah ke atas, maupun konsumen menengah ke bawah.
 
Info produk
Persiapan yang dibutuhkan untuk memulai bisnis makanan dengan menu tradisional rawon, sebenarnya tidak jauh berbeda dengan bisnis makanan lainnya. Yang membedakan hanya proses produksinya saja, karena rawon dibuat dengan bumbu khas yang menjadi ciri khusus makanan tersebut. Untuk lebih jelasnya, berikut kami informasikan persiapan yang dibutuhkan serta resep pembuatan rawon yang bisa Anda coba.
Persiapan mengelola usaha :
1. Siapkan peralatan dan perlengkapan usaha. Peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan antara lain etalase, peralatan masak, kompor, alat makan, meja dan kursi, serta perlengkapan pendukung lainnya.
2. Pilih lokasi usaha yang strategis. Untuk memulai usaha ini, Anda bisa memilih lokasi usaha yang ramai dilalui konsumen. Misalnya memilih lokasi yang dekat dengan sekolah, kampus atau perkantoran.
3. Tawarkan harga yang sesuai. Karena menu rawon bisa disajikan di restoran mewah sampai di warung tenda kaki lima, maka sebaiknya tawarkan harga sesuai dengan target pasar Anda. Biasanya satu porsi rawon dihargai mulai dari Rp  6.000,00 sampai Rp 15.000,00.
4. Perhatikan mutu produk. Salah satu hal penting yang perlu diperhatikan ketika menjalankan bisnis makanan adalah menjaga cita rasa produknya. Oleh sebab itu, perhatikan kesegaran bahan baku yang Anda gunakan untuk membuat rawon. Terutama keluaknya, karena rasa khas rawon dihasilkan dari bumbu tersebut. Pilih keluak yang benar-benar tua, sehingga warna dan cita rasa yang dihasilkan bisa lebih nikmat.

Kelebihan bisnis
Modal usahanya yang tidak terlalu besar, sehingga memberikan peluang bagi siapa saja untuk bisa memulai usaha makanan dengan murah. Jadi, bagi Anda yang memiliki modal terbatas, tidak perlu khawatir. Yang terpenting adalah, modal skill Anda untuk memasak rawon dengan enak.
Disamping itu, kelebihan lainnya adalah besarnya minat konsumen rawon yang tersebar di berbagai daerah. Kondisi ini sangat menguntungkan para pelaku usaha, karena peluang pasar bisnis rawon kini semakin hari semakin meluas, seiring dengan perkembangan bisnis makanan.

Kekurangan bisnis
Selain kelebihan bisnis yang memberikan keuntungan besar bagi para pelakunya, berjualan rawon ternyata juga memiliki kendala serta resiko bisnis yang sering menghambat jalannya usaha tersebut. Beberapa kendala bisnis yang sering muncul antara lain tingginya persaingan pasar di bisnis kuliner, serta adanya kenaikan harga bahan baku utama pembuatan rawon (daging sapi) pada waktu-waktu tertentu.
Pemasaran
Untuk menghadapi kendala persaingan pasar yang cukup tinggi, Anda bisa menggunakan strategi pemasaran dengan memasang spanduk besar atau banner yang bertuliskan nama usaha serta menu andalan yang Anda tawarkan, di depan lokasi usaha. Dengan begitu, akan memudahkan Anda melakukan branding produk kepada para konsumen, sehingga masyarakat yang melewati sekitar lokasi tersebut mulai mengenal usaha rawon milik Anda.
Selain itu strategi promosi yang bisa digunakan yaitu membagikan brosur atau pamflet di sekitar lokasi usaha. Cara tersebut cukup membantu Anda dalam menarik minat para konsumen untuk mampir di warung rawon Anda. Tentunya, strategi ini juga memungkinkan para konsumen untuk ikut mempromosikan warung makan Anda kepada orang lain, melalui promosi dari mulut ke mulut.
Kunci sukses
Yang menjadi kunci sukses dalam menjalankan bisnis makanan adalah kualitas rasa yang ditawarkan makanan tersebut. Oleh karena itu, ciptakan rawon yang benar-benar nikmat. Agar para konsumen tidak segan-segan datang kembali ke warung Anda. Selanjutnya untuk menjaga loyalitas konsumen, berikan pelayanan prima kepada setiap konsumen Anda. Dengan demikian, konsumen akan merasa nyaman dan senang ketika menikmati rawon di warung Anda.

Analisa Ekonomi
Asumsi
Masa pakai etalase, serta meja dan kursi yaitu 3 tahun
Masa pakai alat masak (kompor, panci, ulekan, dll) yaitu 1 tahun
Masa pakai alat makan (piring, sendok, gelas, garpu, dll) selama 1 tahun
Modal awal
Etalase untuk display makanan      Rp 1.500.000,00
Meja dan kursi                              Rp   800.000,00
Peralatan masak                           Rp   500.000,00
Peralatan makan                           Rp   400.000,00 +
Total                                             Rp 3.200.000,00
Selama pemakaian peralatan mengalami penyusutan dengan perhitungan berikut :
Penyusutan etalase, serta meja dan kursi : 1/36 x Rp 2.300.000,00 = Rp  63.900,00
Penyusutan alat masak                    : 1/12 x Rp 500.000,00   = Rp  41.700,00
Penyusutan alat makan                    : 1/12 x Rp 400.000,00   = Rp  33.300,00 +
Total penyusutan                                                                     Rp 138.900,00
Biaya operasional per bulan
Belanja bahan Rp 150.000,00/hari  x 30 hari  Rp 4.500.000,00
Gas elpiji 3 kg @ Rp 17.000,00 x 8 tabung    Rp   136.000,00
Gaji 1 orang karyawan                                 Rp   750.000,00
Biaya sewa tempat per bulan                       Rp   500.000,00
Biaya listrik dan kebersihan                         Rp   150.000,00
Biaya transportasi                                       Rp   300.000,00
Biaya penyusutan                                       Rp   138.900,00 +
Total                                                          Rp 6.474.900,00
Omset per bulan
Penjualan rawon per hari rata-rata 40 porsi dengan harga jual Rp 6.000,00/porsi
Penjualan rawon : 40 x @ Rp 6.000,00 x 30 hr Rp 7.200.000,00
Minuman : 40 gelas x @ Rp 1.500,00 x 30 hr   Rp 1.800.000,00
Total                                        Rp 9.000.000,00
Laba bersih per bulan
Rp 9.000.000,00 - Rp 6.474.900,00    =       Rp 2.525.100,00
BEP
(modal awal : laba bersih per bulan) =       1,3 bulan
Semoga setelah membahas peluang usaha makanan tradisional ini, para pembaca bisa terinspirasi untuk segera memulai usaha dari sekarang. Karena sebuah peluang tidak akan pernah datang dua kali, lakukan dari sekarang dan nikmati kesuksesan dari bisnis yang Anda jalankan. Selamat mencoba dan salam sukses.
 
sumber : bisnisukm.com
http://feeds.feedburner.com/Tersenyumlah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar